Menumbuhkan
Rasa Cinta Remaja terhadap sejarah dengan Rekreasi
Yulia Monika
Mahasiswa Pendidikan Sejarah
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Sejarah dikalangan remaja saat ini dirasakan kurang
menarik minat. Asumsi mengenai sejarah yang kurang tepat, membawa dampak buruk
terhadap cara berfikir remaja . Sejarah selalu diidentikan dengan penghafalan
tahun, masa lalu atau istilah trendnya “ngga bisa Move On”, sehingga sejarah menjadi mata pelajaran yang dianggap
membosankan. Padahal semestinya,remaja menyadari betapa pentingnya sejarah bagi
kehidupan. Karena dengan adanya sejarah, kita memiliki pedoman hidup dimasa
kini, kita juga dapat belajar dari masa lalu agar dapat memperbaiki diri. Oleh
karena itu sejarah dapat dikatakan sebagai guru bagi kehidupan masa kini dan penentu bagi kehidupan yang
akan datang.
Jika mengingat kembali perjuangan para pahlawan
dalam merebut kemerdekaan, maka kita akan kembali pada masa lalu yang penuh
dengan pertumpahan darah. Banyak pahlawan yang gugur dimedan pertempuran demi
sebuah kemerdekaan, dan hasil perjuangan itu dapat kita rasakan sampai hari
ini. Maka, sudah semestinya para remaja sebagai generasi penerus bangsa,
menghargai sejarah dan membalas jasa-jasa pahlawan dengan belajar
sungguh-sungguh disekolah, agar
kelak tidak dijajah kembali oleh negara-negara luar atau bahkan oleh
orang-orang Indonesia itu sendiri. Dimasa mendatang remaja juga diharapkan
mampu membawa tonggak negara ini kearah yang lebih baik. Oleh sebab itu, mencintai
sejarah bangsa dan tidak melupakannya,
merupakan kesadaran pentingyang harus dimiliki
setiap remaja indonesia.
Berbicara mengenai cara menumbuh kembangkan rasa
cinta remaja terhadap sejarah, maka sejarahtentu saja harus terlihat menarik terutama
dikacamata para remaja itu sendiri. Jika melihat dari potensi yang ada, maka
tempat-tempat bersejarah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sarana penarik
minat yang cukup baik. Dewasa ini kita tahu bahwa, media sosial begitu ramai
dengan berbagi postingan yang diunggah oleh ribuan penggunanya, terutama para
remaja yang kebanyakan senang menghabiskan waktu luang dengan berekreasi.
Banyak diantara mereka atau mungkin kita sendiri, yang mengabadikan berbagai moment ditempat-tempat tertentu dengan berfoto
atau membuat video. Contohnya seperti mengabadikan moment-moment dicandi
Borobudur yang merupakan salah satu
peninggalan sejarah paling terkenal, dan banyak dikunjungi oleh orang-orang yang
ada diseluruh daerah Indonesia, bahkan orang-orang yang ada diluar negeri. Hal
inilah yang kemudian dapat membuktikan bahwa, peninggalan sejarah telah menarik
jutaan orang yang berekreasi untuk lebih
mengenal sejarah atau bahkan ingin mengetahui sejarah itu secara lebih mendalam. Hanya saja terkadang para
remaja tidak menyadari arti tujuan sesungguhnya, mengunjungi tempat-tempat
sejarah. Seringkali yang menjadi hal utama bagi mereka adalah foto-foto alias “selfie”sehingga
pengetahuan penting yang seharusnya dapat diperoleh pada saat mengunjungi
tempat bersejarah, seakan-akan tidak penting dan terabaikan.
Sikap ini tentu menjadi keresahan bagi masa depan
bangsa Indonesia. Jika mulai dini remaja tidak belajar mencintai sejarah, maka
kekahwatiran akan punahnya budaya dan
adat istiadat leluhur kita semakin menjadi problema yang serius. Oleh
karenanya, pemaknaan rekreasi ketempat
peninggalan sejarah harus segera
diluruskan, pergi rekreasi bukan hanya sekedar mengunjungi, jalan-jalan, foto,
atau hanya senang-senang saja. Ada manfaat yang dapat diambil ketika melakukan
rekreasi ketempat bersejarah sebagai contoh yaitu menambah pengetahuan misalnya
ketika melakukan rekreasi ke museum yang ada disangiran kita dapat belajar siklus hidup manusia indonesia dan memahaminya. saat ini kita mungkin tidak akan ada didunia, jika masalalu itu tidak ada.